Keterlaluan Jika Sholat Idul Fitri 2020 Dilarang Juga – Virus Corona Covid-19 memang sudah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia. Hal inilah yang menyebabkan sekolah hingga ibadah dibatasi. Namun, tidak demikian dengan pasar, mall, dan tempat umum lainnya. Mengapa?
Keterlaluan Jika Sholat Idul Fitri 2020 Dilarang Juga
KETERLALUAN JIKA SHOLAT IED JUGA DILARANG
Sehari sebelum lebaran warung Mak Ijah dipenuhi warga kampung yang sengaja ngopi usai menuaikan sholat tirawih. Maklum, di pedesaan pemberlakuan sholat terawih masih dilakukan berjamaah di beberapa Musholla.
Tidak seperti di kota-kota besar atau di daerah yang dinyatakan sebagai zona merah yang dihimbau untuk sholat terawih di rumah masing-masing.
Bahkan warung-warung kopi di kampung yang jauh dari hiruk pikuk kota tetap ramai tanpa adanya pishical distancing, tak terkecuali warung Mak Ijah.
“Keterlaluan jika sholat idul fitri sampai ditiadakan di Masjid Jami’ minggu ini. Saudaraku yang di kota juga bilang di tempatnya gak ada sholat Jumat, gak ada terawih jamaah di Masjid. Tapi mall yang berjubel begitu gak ada tindakan tegas dari pemerintah atau petugas yang berwenang. Seharusnya ditutup juga dong mall nya. Kenyataanya apa… Nol! Sedang kalau urusan masjid pasti dikomentari sinis oleh banyak pihak, baik pemerintah maupun media,” ucap Kang Dul sembari nyeruput kopi yang baru dihidangkan oleh barista kawakan, Mak Ijah. “Kemarin saya lihat berita di media orang yang selesai menunaikan sholat Jumat langsung dikurung di masjid dan diperiksa satu persatu saat mau pulang. Tapi yang di mall tidak ada penindakan yang sama. Saya rasa ini diskriminasi kepada umat Islam.” Imbuhnya.
“Jangan berprasangka jelek dulu kang. Mungkin saja itu hanya perspektif sentimenmu saja. Lagian sejak kapan sampean peduli soal sholat dan masjid kang, perasaan sampean ya gak pernah sholat gitu. Tiap adzan berkumandang sampean ya asik ngopi di warungnya Mak Ijah,” sindir Kang Maman.
“Lho…! Sampean ini gimana sih kang. Justru saya merasa gak terima soal pelarangan sholat idul fitri ini. Karena ini adalah momenku. Setidaknya dalam setahun aku sholat dua kali. Jika dua sholat Ied ini sampai ditiadakan, baik sholat Idul Fitri maupun Idul Adha maka otomatis saya tidak akan sholat dalam satu tahun penuh,” jawab kang Dul dengan semangat yang berapi-api.
“Tuh, kan. Ini pasti soal kepentingan pribadi. Sudah lah kang, kita ngikut saja sama ulama dan Umaro’. Toh para pemimpin sebelum bikin kebijakan yang berhubungan dengan umat pasti meminta pertimbangan para ulama. Dan ulama dengan kapasitas ilmunya tidak mungkin memutuskan suatu perkara tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Kita manut saja kata ulama. Tinggal manut saja kok susah.” Kang Dul cuma bisa manyun dengan tatapan sinis mendengar ucapan Kang Maman. Samarinda, 30 ramadhan 1441 H
Demikian tadi curahan hati salah seorang member grup Komunitas Bisa Menulis (KBM) tentang Sholat Idul Fitri Dilarang. Semoga bermanfaat.