Titrasi Asam Basa | Modul Materi Kimia Kelas XI Semester 2 K13
Berisi materi secara lengkap, soal dan pembahasan terkait Titrasi Asam Basa

Titrasi Asam Basa | Modul Materi Kimia Kelas XI Semester 2 K13 – Alhamdulillah, Rukim.ID masih diberikan nikmat sehat dan nikmat untuk berbagi untuk teman-teman semua. Sudah saatnya, berbagi kumpulan materi, kumpulan modul secara lengkap terkait pelajaran Kimia di SMA. Selama ini yang saya bagi di website sederhana hanya soal dan pembahasan tanpa diselingi penjelasan lengkap. Insya Alloh ke depan akan lebih sering menulis materi pelajaran Kimia. Kali ini saya berbagi materi Kimia Kelas XI semester 2 K13 yaitu Titrasi Asam Basa.
Titrasi Asam Basa | Modul Materi Kimia Kelas XI Semester 2 K13
Pengertian Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan konsentrasi zat dalam larutan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.
Titrasi asam-basa adalah prosedur yang dilakukan untuk menentukan kemolaran/kadar suatu asam/basa berdasarkan reaksi netralisasi.
Titrasi dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi. Apabila dalam proses Titrasi melibatkan Reaksi antara asam dan basa, disebut titrasi asam basa, jika melibatkan Reaksi reduksi dan oksidasi disebut titrasi redoks, dan jika melibatkan pembentukan ion kompleks disebut titrasi kompleksometri. Dalam tulisan kali ini, kita akan mempelajari Titrasi asam basa atau sering disebut juga titrasi asidi alkalimetri.
Titrasi asam basa merupakan suatu cara yang cukup teliti untuk menentukan konsentrasi suatu asam atau basa. Konsentrasi suatu asam ditentukan dengan cara menitrasi asam dengan basa yang telah diketahui konsentrasinya, begitu juga sebaliknya. Titrasi asam kuat basa kuat dinamakan pula netralisasi atau penetralan karena pada reaksi menghasilkan garam dan air. Dalam titrasi digunakan sebagai tempat larutan baku yang telah diketahui konsentrasinya atau titran. Sementara itu, zat yang dianalisis dan belum diketahui konsentrasinya ditempatkan dalam Erlenmeyer yang berada tepat di bawah Buret.
Titrasi dilakukan dengan bantuan indikator asam basa. Indikator asam basa merupakan zat yang dapat berubah warna dalam suasana asam dan basa. Saat titrat tepat habis bereaksi dengan titran, indikator asam basa akan menunjukkan perubahan warna dengan kelebihan sedikit saja. Keadaan secara stoikiometri titran dan titrat tepat habis bereaksi disebut titik ekivalen. Saat titik ekivalen jumlah mol ekivalen basa sama dengan mol ekivalen asam. Warna yang terjadi saat menandai dihentikan. Saat titrasi dihentikan, keadaan ini disebut titik akhir titrasi. titik akhir titrasi harus sedekat mungkin dengan titik ekivalen agar kecepatan hasil titrasi diperoleh dengan baik. Oleh karena itu, pemilihan indikator harus tepat dan sesuai dengan titrasi yang dilakukan. Jumlah indikator yang ditambahkan ke dalam larutan akan dititrasi harus sedikit mungkin. Umumnya penambahan indikator untuk keperluan titrasi hanya 2 sampai 3 tetes. Indikator bersifat asam lemah atau basa lemah sehingga jika ditambahkan dalam jumlah banyak dapat mengubah pH larutan.
NB : Soal dan Pembahasan Titrasi Asam Basa, akan kami susulkan
Titrasi Asam Basa | Modul Materi Kimia Kelas XI Semester 2 K13
Istilah dalam titrasi asam basa yang harus diingat:
- Pentiter adalah zat yang mentitrasi suatu asam basa yang akan ditentukan kemolarannya
- Daerah perubahan PH drastis adalah daerah dimana penambahan sedikit tetes pentiter akan mengubah warna indikator basa
- Titik ekuivalen adalah titik dimana asam dan basa tepat habis bereaksi
- Titik akhir titrasi adalah titik dimana indikator asam basa mengalami perubahan warna
Titrasi asam basa dilakukan menggunakan sebuah indikator asam basa dan zat Pentiter. Indikator asam basa yang baik untuk titrasi adalah yang mempunyai trayek perubahan pH yang berada pada atau sekitar titik ekuivalen, perubahan warna indikator asam basa terlihat jelas dan tajam.
Prosedur titrasi yang dilakukan di Laboratorium Kimia
- Asam yang akan dititrasi ditetesi indikator asam basa secukupnya dan diletakkan pada labu Erlenmeyer yang diletakkan tepat di bawah Buret
- Kemudian masukkan pentiter berupa basah setetes demi setetes tambah menghitung, ingat pentiter berada pada Buret.
- Ketika indikator berubah warna dan tidak kembali ke warna asal Maka segeralah menghentikan titrasi atau mengakhiri penetesan
Kurva Titrasi Asam Basa
Reaksi asam basa dibedakan menjadi 4 jenis:
- Titrasi asam kuat – basa kuat,
- Titrasi basa kuat – asam kuat
- Titrasi asam lemah – basa kuat
- Titrasi basa lemah asam kuat
Titrasi asam basa dapat digambarkan dengan sebuah grafik titrasi atau kurva titrasi. Grafik titrasi menyatakan perubahan pH pada proses titrasi.



Rumus Titrasi Asam – Basa
Rumus pengenceran Asam basa monovalen dan asam basa divalen
Ma. Va = Mb. Vb
Rumus pengenceran Asam divalen – basa monovalen
2. Ma. Va = Mb. Vb
Rumus pengenceran Basa divalen – asam monovalen
Ma. Va = 2. Mb. Vb
Perlu diingat bahwa untuk menghitung konsentrasi, perlu juga mengingat kembali tentang Kemolaran (M). Dalam asam basa, besaran yang digunakan adalah kemolaran benda.
Pengertian kemolaran adalah menyatakan jumlah mol zat terlarut dari tiap liter larutan.
M = n / V
M = kemolaran / molaritas (mol/L)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan / ruangan gas (L)
Apabila yang dicari kemolaran larutan dan diketahui Kadar Zat diketahui :
ρ = massa jenis larutan (kg/L)
K = persen kadar zat terlarut
mm = massa molar/Ar/Mr (kg)
NB : Soal dan Pembahasan Titrasi Asam Basa, akan kami susulkan
Untuk SMA dengan program Sistem Kredit Semester (SKS), UKBM Titrasi dapat di download disini.
Demikian tadi, penjelasan mengenai titrasi asam – basa beserta kurvanya. Semoga menambah pemahaman kita dalam belajar Kimia SMA di Kurikulum 2013.
Satu komentar