Pembahasan Soal OSP Kimia Tahun 2011 PDF
Soal, kunci jawaban dan pembahasan OSP Kimia Tahun 2011

Pembahasan Soal OSP Kimia Tahun 2011 PDF – Dalam persiapan seleksi Olimpiade Sains Nasional tingkat Provinsi atau OSP tahun 2019, perlu adanya latihan-latihan mengerjakan soal-soal OSP tahun sebelumnya teramasuk tahun 2011. Walaupun sudah lama, bukan berarti soal OSP 2011 tidak bermanfaat. Justru akan menambah wawasan murid dalam mengerjakan soal.
Pembahasan Soal OSP Kimia Tahun 2011 PDF
Berikut ini adalah pembahasan soal (soal dan cara menegerjakan) OSP mapel Kimia tahun 2011.
Download Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 (1-10)
Download Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 (21-30)
Soal OSP Kimia 2011 Nomor 11
Berikut ini, manakah senyawa yang kelarutannya dalam air paling kecil?
A. CH3CH(NH2)CO2H
B. CH3CH(OH)CH3
C. CH3CH2CH2NH2
D. C6H5CO2Na
E. C6H5NH2 rukim.id
Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 Nomor 11
Prinsip kelarutan senyawa, zat polar larut dalam pelarut polar, zat nonpolar larut dalam pelarut nonpolar. Air bersifat polar. Semakin polar semakin mudah larut dalam air.
rukim.id
CH3CH(NH2)CO2H → suatu asam karboksilat, mudah larut dalam air
CH3CH(OH)CH3 → alkohol, mudah larut dalam air
CH3CH2CH2NH2 → etil amina primer, larut dalam air
C6H5CO2Na → garam organik, mudah larut dalam air
rukim.id
C6H5NH2 → kepolarannya relatif kecil. Adanya gugus -C6H5 atau fenil yang merupakan gugus penarik elekron yang dapat mengurangi kepolaran pada gugus NH2.
Kunci Jawaban Soal OSP Kimia 2011 Nomor 11 E rukim.id
Soal OSP Kimia 2011 Nomor 12
Pasangan berikut ini, manakah molekul yang mempunyai bentuk geometri sama?
A. AlCl3 dan BCl3
B. AlCl3 dan PCl3
C. BF3 dan NH3
D. BeCl2 dan H2O
E. CO2 dan SO2
Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 Nomor 12
Membandingkan bentuk geometri dapat ditinjau berdasar kesamaan jumlah elektron valensi segolongan) atom pusat, kesamaan jumlah PEB, serta jumlah PEI pada setiap molekul.
rukim.id
AlCl3 dan BCl3, Al dan B segolongan (III-A)/13, sama-sama tidak mempunyai PEB dan sama-sama memiliki 3 PEI
rukim.id
AlCl3 dan PCl3, Al dan P beda golongan, Al tidak mempunyai PEB, P mempunyai 1 PEB
rukim.id
BF3 dan NH3, B golongan III-A, N golongan V-A, B tidak punya PEB, N punya 1 PEB
rukim.id
BeCl2 dan H2O, Be golongan II-A, O golongan VI-A, Be tidak punya PEB, O punya 2 PEB
rukim.id
CO2 dan SO2, C golongan IV-A, S golongan VI-A, C tidak punya PEB, S punya 1 PEB
rukim.id
Jadi yang mempunyai bentuk geometri sama adalah AlCl3 dan BCl3, berbentuk segitiga datar.
Kunci Jawaban Soal OSP Kimia 2011 Nomor 12 A.
Soal OSP Kimia 2011 Nomor 13
Spesies Ar, K+, dan Ca2+ adalah isoelektronik (mempunyai jumlah elektron sama). Bagaimana urutan kenaikan jari-jarinya dari yang terkecil hingga terbesar? rukim.id
A. Ar ; Ca2+ ; K+
B. Ar ; K+ ; Ca2+
C. Ca2+ ; Ar ; K+
D. Ca2+ ; K+ ; Ar
E. K+ ; Ar ; Ca2+
Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 Nomor 13
Pada spesi-spesi isoeletronik (memiliki jumlah elektron sama) jari-jari berkurang dengan meningkatnya muatan inti. Tarikan inti dengan elektron yang ada kulit atom semakin besar sehingga jari-jari lebih kecil dibanding keadaan netralnya. Jadi urutan jari-jari adalah Ca2+ < K+ < Ar
rukim.id
Clue yang dapat digunakan pada spesi-spesi isoeletronik (jumlah elektron sama):
ukuran jari-jari kation berkurang dengan bertambahnya muatan positif,
ukuran jari-jari anion bertambah dengan bertambahnya muatan negatif.
Jari-jari anion lebih besar dari pada kation. Ingat ini berlaku hanya untuk spesi-spesi yang isoelektronik.
Kunci Jawaban Soal OSP Kimia 2011 Nomor 13 D
Soal OSP Kimia 2011 Nomor 14
Molekul gas SO2 bersifat polar (μ = 1,62 D), sedangkan gas CO2 molekulnya bersifat nonpolar (μ = 0). Perbedaan ini disebabkan oleh fakta bahwa… rukim.id
A. C dan O kira-kira mempunyai elektronegativitas yang hampir sama sedangkan S dan O mempunyai elektronegativitas berbeda.
B. CO2 mempunyai jumlah ikatan ganda dua yang genap sedangkan SO2 mempunyai jumlah ikatan rangkap dua ganjil.
C. C dan O beda golongan sedangkan S dan O sama golongannya.
D. Ikatan C=O adalah non polar sedangkan ikatan S=O adalah polar.
E. Geometri molekul CO2 adalah linear sedangkan SO2 tidak linear.
Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 Nomor 14
Atom pusat C pada CO2 tidak mempunyai PEB (ingat C memiliki 4 elektron valensi dan keempat-empatnya telah digunakan berikatan dengan 2 atom O, O=C=O) sehingga bentuknya linier. Tarikan O=C saling meniadakan pengaruh, sehingga CO2 bersifat nonpolar.
Atom pusat S pada SO2 mempunyai 1 PEB (ingat S memiliki 6 elektron valensi hanya empat elektron digunakan berikatan dengan 2 atom O, O=S=O dan masih tersisa sepasang elektron bebas) sehingga bentuknya bengkok, tidak linier.
Oleh karena itu momendipol pada SO2 tidak sama dengan 0, sehingga SO2 bersifat polar.
Kunci Jawaban Soal OSP Kimia 2011 Nomor 14 E
Soal OSP Kimia 2011 Nomor 15
Perhatikan senyawa Q hingga T berikut ini:
Q = CH3CH2CH2OH
R = CH3CH2COOH
S = CH3CH2CH2CH2OH
T = CH3CH2CH2CH3
Berikut ini, manakah urutan titik didih yang benar (tinggi ke rendah) dan senyawa tersebut?
A. Q > R > S > T
B. R > S > Q > T
C. R > T > S > Q
D. R > Q > S > T
E. S > T > Q > R
Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 Nomor 15
R > S > Q > T
R adalah asam propanoat, merupakan larutan ionik yang memiliki gaya antarmolekul besar dan dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga memiliki titik didih paling tinggi.
S dan Q keduanya merupakan alkohol, dapat membentuk ikatan hidrogen; S memiliki massa molekul relatif lebih besar dibanding Q; Sdan Q titik didihnya relatif tinggi tetapi lebih rendah dibanding R.
T adalah gas butana bersifat nonpolar tidak dapat membentuk ikatan hidrogen, titik didihnya paling rendah dibanding yang lain.
Kunci Jawaban Soal OSP Kimia 2011 Nomor 15 B
Pembahasan Soal OSP Kimia Tahun 2011 PDF
Soal OSP Kimia 2011 Nomor 16
Larutan 20 mg insulin dalam 5,0 mL air pada 300 K memberikan tekanan osmosis sebesar 12,5 mmHg. Berat molekul insulin adalah. . .
A. 16.700 g mol–1
B. 12.360 g mol–1
C. 8.680 g mol–1
D. 5.990 g mol–1
E. 3.480 g mol–1
Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 Nomor 16
PV = m/M.R.T
P.V.M = m.R.T
M = (m.R.T)/(P.V)
m = 20 mg = 0,02 g
V = 5 mL = 0,005 L
T = 300 K
R = 0,08205 L.atm/(mol.K)
P = 12,5 mmHg
P = (12,5/760) atm
P = 0,016447 atm
M = (m.R.T)/(P.V)
M = [(0,02×0,082×300)/(0,01645×0,005)] g/mol
M = 6000 g/mol
Jawaban yang paling mendekati hasil hitung adalah D
Kunci Jawaban Soal OSP Kimia 2011 Nomor 16 D
Soal OSP Kimia 2011 Nomor 17
Anda mempunyai dua sampel senyawa X dan masing-masing ditambahkan larutan natrium hidroksida dan asam sulfat pekat. Bila masing-masing campuran senyawa X tersebut dipanaskan, keduanya akan menghasilkan gas. Bila gas hasil pemanasan tersebut direaksikan, maka akan terbentuk kembali senyawa semula. Yang manakah senyawa X ini? rukim.id
A. CH3CO2C2H5
B. NH2CH2CO2CH3
C. NH4Cl
D. NH4I
E. (NH4)2SO4
Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 Nomor 17
Dari pilihan yang tersedia yang paling mungkin adalah NH4Cl dengan kemungkinan reaksi:
NH4Cl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + NH3 (g)+ H2O(l)
2NH4Cl(aq) + H2SO4 (aq)→ (NH4)2SO4(aq) + 2HCl(g)
NH3(g)+ HCl(g) → NH4Cl rukim.id
Kunci Jawaban Soal OSP Kimia 2011 Nomor 17 C
Soal OSP Kimia 2011 Nomor 18
Suatu zat padat X meleleh secara tajam di atas suhu 100oC. Padatan atau lelehan senyawa X tidak menghantar listrik, tetapi X larut dalam pelarut hidrokarbon. Apakah struktur paling cocok untuk padat X ini?
A. Suatu kristal atomik
B. Suatu kristal ionik
C. Suatu kristal molekular raksasa
D. Suatu kristal molekular
E. Logam
Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 Nomor 18
Tinjauan kemungkinan:
- Kristal atomik → titik leleh relatif rendah
- Kristal ionik → sukar larut dalam pelarut hidrokarbon, titik leleh sangat tinggi
- Kristal molekular raksasa → sulit larut dalam pelarut organik.
- Kristal molekular → titik leleh moderat (tidak terlalu rendah/tinggi), lelehannya tidak dapat menghantar arus listrik, sebagian larut dalam pelarut organik.
- Logam → menghantarkan arus listrik
Kunci Jawaban Soal OSP Kimia 2011 Nomor 18 D
Soal OSP Kimia 2011 Nomor 19
Perhatikan reaksi dalam larutan akua berikut ini:
I–(aq) + OCl–(aq) → IO–(aq) + Cl–(aq) rukim.id
Dan berikut ini adalah data konsentrasi awal dan laju awal untuk reaksi ini:
[I–] M | [OCl–] M | Laju Awal M/s |
0,1000 | 0,0500 | 3,05 x 10-4 |
0,2000 | 0,0500 | 6,10 x 10-4 |
0,3000 | 0,0100 | 1,83 x 10-4 |
0,3000 | 0,0200 | 3,66 x 10-4 |
Manakah pernyataan hukum laju untuk reaksi tersebut?
A. Laju = r = k [I–]
B. Laju = r = k [OCl–]
C. Laju = r = k [I–]2
D. Laju = r = k [I–] [OCl–]
E. Laju = r = k [I–]2 [OCl–]
Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 Nomor 19
[I–] M | [OCl–] M | Laju Awal M/s |
0,1000 | 0,0500 | 3,05 x 10-4 |
0,2000 | 0,0500 | 6,10 x 10-4 |
0,3000 | 0,0100 | 1,83 x 10-4 |
0,3000 | 0,0200 | 3,66 x 10-4 |
Penentuan orde reaksi untuk [I–]
(0,2/0,1)x = (6,10×10-4)/(3,05×10-4)
Penentuan orde reaksi untuk [OCl–]
(0,02/0,01)y = (3,66×10-4)/(1,83×10-4)
2y = 1 → y = 1
Laju = k [I–] [OCl–]
Kunci Jawaban Soal OSP Kimia 2011 Nomor 19 D.
Soal OSP Kimia 2011 Nomor 20
Sebanyak 1 mol sampel asam etanoat diencerkan pada suhu konstan hingga volume V. Manakah diagram yang menunjukkan perubahan pH terhadap V?
Pembahasan Soal OSP Kimia 2011 Nomor 20
Asam etanoat merupakan asam lemah. pH asam lemah mula-mula di bawah 7. Bila diencerkan terus pH larutan asam etanoat akan mendekati 7.
Kunci Jawaban Soal OSP Kimia 2011 Nomor 20 E
Demikian tadi pembahasan soal OSP Kimia tahun 2011. Semoga bermanfaat untuk kalian yang lolos ke Provinsi di tahun 2019 ini. Pembahasan Soal OSP Kimia Tahun 2011 PDF